BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 30 Oktober 2009














tarekh punk

Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik.

Gerakan anak muda yang diawali oleh anak-anak kelas pekerja ini dengan segera merambah Amerika yang mengalami masalah ekonomi dan keuangan yang dipicu oleh kemerosotan moral oleh para tokoh politik yang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Punk berusaha menyindir para penguasa dengan caranya sendiri, melalui lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun terkadang kasar, beat yang cepat dan menghentak.

Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal.

Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.

Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama.

PUNK DI INDONESIA

Berbekal etika DIY, beberapa komunitas punk di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Malang merintis usaha rekaman dan distribusi terbatas. Mereka membuat label rekaman sendiri untuk menaungi band-band sealiran sekaligus mendistribusikannya ke pasaran. Kemudian usaha ini berkembang menjadi semacam toko kecil yang lazim disebut distro.

CD dan kaset tidak lagi menjadi satu-satunya barang dagangan. Mereka juga memproduksi dan mendistribusikan t-shirt, aksesori, buku dan majalah, poster, serta jasa tindik (piercing) dan tatoo. Seluruh produk dijual terbatas dan dengan harga yang amat terjangkau. Dalam kerangka filosofi punk, distro adalah implementasi perlawanan terhadap perilaku konsumtif anak muda pemuja Levi’s, Adidas, Nike, Calvin Klein, dan barang bermerek luar negeri lainnya.

Punker dan Gaya. Suatu pagi terlihat segerombolan pemuda yang mengenakan pakaian serba hitam dan terlihat lusuh, berkumpul di pelataran Gedung Nasional Indonesia (GNI). Sebagian diantaranya kelompok yang rata-rata masih berusia belia tersebut terlihat dengan santai duduk dan bahkan ada yang tidur-tiduran di trotoar dan pelataran sekitar GNI. Sebagian besar mempunyai gaya rambut yang sangat tidak lazim, yaitu rambut kepala bagian samping ditipiskan dan bagian tengah yang panjang diberi bahan tertentu yang dapat membuat rambut berdiri yang ngetren disebut Mohawk. Rambut diikat menjadi beberapa bagian dan dibiarkan lusuh sehingga terlihat menjadi gimbal seperti gaya rambut legendaris musik Reggae dari Jamaika. Juga banyak sekali model rambut yang membuat orang awam terasa sangat aneh. Belum lagi pakaian yang dikenakan tampak sangat lusuh. Mereka mempunyai pandangan bahwa semakin lusuh pakaian yang mereka kenakan maka akan mempunyai kebanggaan tersendiri

Kumpulan remaja tersebut mengaku kumpulan aliran musik PUNK dan Black metal, yang pada awal September lalu mengadakan konser di GNI. Aliran musiknya juga terdengar sangat aneh dan kecenderungan sangar. Ini dapat dilihat dari nama kelompok band mereka antara lain Killhamonik, Immorrtal Rites, Pembual, dll. Selain itu aliran musik yang mereka usung juga keras, cepat, bergemuruh dan yang menjadi salah satu ciri khas yaitu vokalisnya selalu memutar kepala sehingga rambutnya yang panjang ikut berputar bak baling-baling pesawat

Para Punkers tersebut selain dari Kota Bandung juga berasal dari daerah lain seperti Malang, Nganjuk, Jombang, Surabaya, dan bahkan dari Jogjakarta. Biasanya mereka datang secara berkelompok dan sudah datang dua atau tiga hari sebelum konser dimulai. Biasanya untuk mengisi waktu biasanya mereka isi dengan mengamen di perempatan ataupun menjual stikers, maupun kaos

Perkmbangan musik Punk dan Black Metal di bandung sebenarnya sudah ada sejak lama sekitar tahun 90-an. Menurut Arief Punkers bandung biasa berkumpul di area taman fleksi dago. Saat ini jumlah Punkers yang ada di Kota Bandung kurang lebih sekitar sekitar 300 orang dan mayoritas anggotanya adalah pelajar.

Karena aliran dan gaya hidup yang dijalani para Punkers sangat aneh, keras dan selalu berpakaian lusuh, maka pandangan miring selalu ditujukan pada mereka. Padahal banyak diantara Punkers yang mempunyai kepedulian sosial yang sangat tinggi, seperti yang dituturkan Yogi salah satu Punkers yang biasa mangkal di sekitar taman fleksi. “Tidak semua Punkers selalu berbuat negatif, walaupun tidak memiliki struktur organisasi yang jelas seperti organisasi lain, teman- teman Punkers memiliki juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi,” kata Yogi. Hal ini dapat dinyatakan dengan memberikan bingkisan kepada anak- anak panti asuhan, berupa beras, pakaian pantas pakai, dll. Dan dana tersebut berasal dari iuran sukarela para Punkers dan keuntungan saat mengadakan sebuah konser. Jadi masih menurut Yogi, Punkers memang dekat dengan kekerasan dan kebebasan, tapi teman–teman Punkers juga memiliki jiwa sosial. Sebenarnya mereka masih mempunyai rencana yang mungkin akan segera dilaksanakan yaitu penghijauan. Dan ini juga membuktikan selain mempunyai kepedulian soial, mereka juga ingin berpartisipasi dalam pembangunan Kota bandung seperti kegiatan penghijauan.

1_677203359l



JANGAN REMEHKAN PUNK

Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik.


Gerakan anak muda yang diawalioleh anak-anak kelas pekerja ini dengan segera merambah Amerika yang mengalami masalah ekonomi dan keuangan yang dipicu oleh kemerosotan moral oleh para tokoh politik yang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Punk berusaha menyindir para penguasa dengan caranya sendiri, melalui lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun terkadang kasar, beat yang cepat dan menghentak.

Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal.

Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.

Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama.

Punk itu hidup,,,lebih hidup dari sekedar hidup...

Dan ingatlah selalu dalam benakmu,

KEBASEN PUNK !!!

KEBASEN itunama sebuah desa dimana kami tinggal.Terletak di kawasan banyumas, purwokerto.Dimana saya bersama-sama dengan mereka mencoba untuk mengerti apa yang dinamakan punk? " Apa jane pang kue?...anu apa?....Dari kecil kami selalu ingin menjadi punk sejati.Dimana rasa aman , tentram, damai ,selalu terbesit dalam hati nurani kami. Kami bukan pemimpi...kami bukan menghayal...tapi kenyataan yang kami raih.punk itu bukan hanya penampilan saja yang diutamakan.Tapi jiwa yang menjadi tolak ukur arti sebuah punk.Di Kebasen basement kami di GARUG ( GANG RUAG ). Dimana kami selalu bersama dalam suka dan duka.berkumpul bersama.

Kami disini.KEBASEN." dony, shandy, uky, budy, sitri, ito, ary, yuly, aly oncom, haryono , cemeng, eka, aan,dan masih banyak lagi yang ngga bisa saya tulis satu per satu.

punk itu hidup...

punk itu jiwa....

punk....BUKAN sekedar manusia biasa....merekalah manusia yang merdeka....


Komunitas yang satu ini memang sangat berbeda sendiri dibandingkan dengan komunitas pada umumnya. Banyak orang yang menilai bahwa komunitas yang satu ini termasuk salah satu komuitas yang urakan, berandalan dan sebagainya. Namun jika dicermati lebih dalam banyak sekali yang menarik yang dapat Anda lihat di komunitas ini. Punk sendiri terbagi menjadi beberapa komunitas-komunitas yang memiliki ciri khas tersendiri, terkadang antara komunitas yang satu dengan komunitas yang lain juga sering terlibat masalah. Walaupun begitu mungkin beberapa komunitas Punk di bawah ini dapat mempengaruhi kehidupan Anda sehari-hari.
Punk Community

Anarcho Punk

Komunitas Punk yang satu ini memang termasuk salah satu komunitas yang sangat keras. Bisa dibilang mereka sangat menutup diri dengan orang-orang lainnya, kekerasan nampaknya memang sudah menjadi bagiandari kehidupan mereka. Tidak jarang mereka juga terlibat bentrokan dengan sesama komunitas Punk yang lainnya.

Anarcho Punk juga sangat idealis dengan ideologi yang mereka anut. Ideologi yang mereka anut diantaranya, Anti Authoritarianism dan Anti Capitalist.Crass, Conflict, Flux Of Pink Indians merupakan sebagian band yang berasal dari Anarcho Punk.

Crust Punk

Jika Anda berpikir bahwa Anarcho Punk merupakan komunitas Punk yang sangat brutal, maka Anda harus menyimak yang satu ini. Crust Punk sendiri sudah diklaim oleh para komunitas Punk yang lainnya sebagai komunitas Punk yang paling brutal. Para penganut dari faham ini biasa disebut dengan Crusties. Para Crusties tersebut sering melakukan berbagai macam pemberontakan dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Musik yang mereka mainkan merupakan penggabungan dari musik Anarcho Punk dengan Heavy Metal. Para Crusties tersebut merupakan orang-orang yang anti sosial, mereka hanya mau bersosialisasi dengan sesama Crusties saja.

Glam Punk

Para anggota dari komunitas ini merupakan para seniman. Apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari sering mereka tuangkan sendiri dalam berbagai macam karya seni. Mereka benar-benar sangat menjauhi perselisihan dengan sesama komunitas atau pun dengan orang-orang lainnya.

Hard Core Punk

Hard Core Punk mulai berkembang pada tahun 1980an di Amerika Serikat bagian utara. Musik dengan nuansa Punk Rock dengan beat-beat yang cepat menjadi musik wajib mereka. Jiwa pemberontakan juga sangat kental dalam kehidupan mereka sehari-hari, terkadang sesama anggota pun mereka sering bermasalah.

Nazi Punk

Dari sekian banyaknya komunitas Punk, mungkin Nazi Punk ini merupakan sebuah komunitas yang benar-benar masih murni. Faham Nazi benar-benar kental mengalir di jiwa para anggotanya. Nazi Punk ini sendiri mulai berkembang di Inggris pada tahun 1970an akhir dan dengan sangat cepat menyebar ke Amerika Serikat. Untuk musiknya sendiri, mereka menamakannya Rock Against Communism dan Hate Core.

The Oi

The Oi atau Street Punk ini biasanya terdiri dari para Hooligan yang sering membuat keonaran dimana-mana, terlebih lagi di setiap pertandingan sepak bola. Para anggotanya sendiri biasa disebut dengan nama Skinheads. Para Skinheads ini sendiri menganut prinsip kerja keras itu wajib, jadi walaupun sering membuat kerusuhan mereka juga masih memikirkan kelangsungan hidup mereka. Untuk urusan bermusik, para Skinheads ini lebih berani mengekspresikan musiknya tersebut dibandingakan dengan komunitas-komunitas Punk yang lainnya. Para Skinheads ini sendiri sering bermasalah dengan Anarcho Punk dan Crust Punk.

Queer Core

Komunitas Punk yang satu ini memang sangat aneh, anggotanya sendiri terdiri dari orang-orang “sakit”, yaitu para lesbian, homoseksual, biseksual dan para transexual. Walaupun terdiri dari orang-orang “sakit”, namun komunitas ini bisa menjadi bahaya jika ada yang berani mengganggu mereka. Dalam kehidupan, anggota dari komunitas ini jauh lebih tertutup dibandingkan dengan komunitas-komunitas Punk yang lainnya. Queer Core ini sendiri merupakan hasil perpecahan dari Hard Core Punk pada tahun 1985.

Riot Grrrl

Riot Grrrl ini mulai terbentuk pada tahun 1991, anggotanya ialah para wanita yang keluar dari Hard Core Punk. Anggota ini sendiri juga tidak mau bergaul selain dengan wanita. Biasanya para anggotanya sendiri berasal dari Seattle, Olympia dan Washington DC.

Scum Punk

Jika Anda tertarik dengan Punk, mungkin ini salah satu komunitas yang layak untuk diikuti. Scum Punk menamakan anggotanya dengan sebutan Straight Edge Scene. Mereka benar-benar mengutamakan kenyamanan, kebersihan, kebaikan moral dan kesehatan. Banyak anggota dari Scum Punk yang sama sekali tidak mengkonsumsi zat-zat yang dapat merusak tubuh mereka sendiri.

The Skate Punk

Skate Punk memang masih erat hubungannya dengan Hard Core Punk dalam bermusik. Komunitas ini berkembang pesat di daerah Venice Beach California. Para anggota komunitas ini biasanya sangat mencintai skate board dan surfing.

Ska Punk

Ska Pun merupakan sebuah penggabungan yang sangat menarik antara Punk dengan musik asal Jamaica yang biasa disebut reggae. Mereka juga memiliki jenis tarian tersendiri yang biasa mereka sebut dengan Skanking atau Pogo, tarian enerjik ini sangat sesuai dengan musik dari Ska Punk yang memilikibeat-beat yang sangat cepat.

Punk Fashion

Para Punkers biasanya memiliki cara berpakaian yang sangat menarik, bahkan tidak sedikit masyarakat yang bukan Punkers meniru dandanan mereka ini. Terkadang gaya para Punkers ini juga digabungkan dengan gaya berbusana saat ini yang akhirnya malah merusak citra dari para Punkers itu sendiri. Untuk pakaiannya sendiri, jaket kulit dan celana kulit menjadi salah satu andalan mereka, namun ada juga Punkers yang menggunakan celana jeans yang sangat ketat dan dipadukan dengan kaos-kaos yang bertuliskan nama-nama band mereka atau kritikan terhadap pemerintah. Untuk rambut biasanya gaya spike atau mohawk menjadi andalan mereka. Untuk gaya rambut ini banyak orangorang biasa yang mengikutinya karena memang sangat menarik, namun terkadang malah menimbulkan kesan tanggung. Body piercing, rantai dan gelang spike menjadi salah satu yang wajib mereka kenakan. Untuk sepatu, selain boots tinggi, para Punkers juga biasa menggunakan sneakers namun hanya sneakers dari Converse yang mereka kenakan.

Gaya para punkers tersebut nampaknya semakin marak dikenakan akhir-akhir ini, jika begitu mungkin Anda setuju dengan ungkapan PUNK NOT DEAD.!!

Musik adalah PEMERSATU bukan untuk memecah belah… gw ama lo beda selera musik, bukan berarti kita musuhan kan??


enjoy the musik…!!

Punk dan Anarkisme

Kegagalan Reaganomic dan kekalahan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam di tahun 1980-an turut memanaskan suhu dunia punk pada saat itu. Band-band punk gelombang kedua (1980-1984), seperti Crass, Conflict, dan Discharge dari Inggris, The Ex dan BGK dari Belanda, MDC dan Dead Kennedys dari Amerika telah mengubah kaum punk menjadi pemendam jiwa pemberontak (rebellious thinkers) daripada sekadar pemuja rock n’ roll. Ideologi anarkisme yang pernah diusung oleh band-band punk gelombang pertama (1972-1978), antara lain Sex Pistols dan The Clash, dipandang sebagai satu-satunya pilihan bagi mereka yang sudah kehilangan kepercayaan terhadap otoritas negara, masyarakat, maupun industri musik.

Di Indonesia, istilah anarki, anarkis atau anarkisme digunakan oleh media massa untuk menyatakan suatu tindakan perusakan, perkelahian atau kekerasan massal. Padahal menurut para pencetusnya, yaitu William Godwin, Pierre-Joseph Proudhon, dan Mikhail Bakunin, anarkisme adalah sebuah ideologi yang menghendaki terbentuknya masyarakat tanpa negara, dengan asumsi bahwa negara adalah sebuah bentuk kediktatoran legal yang harus diakhiri.

Negara menetapkan pemberlakuan hukum dan peraturan yang sering kali bersifat pemaksaan, sehingga membatasi warga negara untuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. Kaum anarkis berkeyakinan bila dominasi negara atas rakyat terhapuskan, hak untuk memanfaatkan kekayaan alam dan sumber daya manusia akan berkembang dengan sendirinya. Rakyat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa campur tangan negara.

Kaum punk memaknai anarkisme tidak hanya sebatas pengertian politik semata. Dalam keseharian hidup, anarkisme berarti tanpa aturan pengekang, baik dari masyarakat maupun perusahaan rekaman, karena mereka bisa menciptakan sendiri aturan hidup dan perusahaan rekaman sesuai keinginan mereka. Punk etika semacam inilah yang lazim disebut DIY (do it yourself/lakukan sendiri).

Keterlibatan kaum punk dalam ideologi anarkisme ini akhirnya memberikan warna baru dalam ideologi anarkisme itu sendiri, karena punk memiliki ke-khasan tersendiri dalam gerakannya. Gerakan punk yang mengusung anarkisme sebagai ideologi lazim disebut dengan gerakan Anarko-punk.

Punk di Indonesia

Berbekal etika DIY, beberapa komunitas punk di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Malang merintis usaha rekaman dan distribusi terbatas. Mereka membuat label rekaman sendiri untuk menaungi band-band sealiran sekaligus mendistribusikannya ke pasaran. Kemudian usaha ini berkembang menjadi semacam toko kecil yang lazim disebut distro.

CD dan kaset tidak lagi menjadi satu-satunya barang dagangan. Mereka juga memproduksi dan mendistribusikan t-shirt, aksesori, buku dan majalah, poster, serta jasa tindik (piercing) dan tatoo. Seluruh produk dijual terbatas dan dengan harga yang amat terjangkau. Dalam kerangka filosofi punk, distro adalah implementasi perlawanan terhadap perilaku konsumtif anak muda pemuja Levi’s, Adidas, Nike, Calvin Klein, dan barang bermerek luar negeri lainnya.


Anarko-punk

Anarko-punk adalah bagian dari gerakan punk yang dilakukan baik oleh kelompok, band, maupun individu-individu yang secara khusus menyebarkan ide-ide Anarkisme. Dengan kata lain, Anarko-punk adalah sebuah sub-budaya yang menggabungkan musik punk dan gerakan politik Anarkisme. Tidak semua punk diiidentikkan dengan anarkisme. Namun, anarkisme memiliki peran yang signifikan dalam punk. Begitu juga sebaliknya, punk memberikan pengaruh yang besar pada wajah dunia anarkisme kontemporer.

Beberapa band punk penting yang cukup popular dan dianggap sebagai pelopor dari gerakan anarko-punk antara lain Crass, Conflict, dan Subhumans. Sedangkan di indonesia beberapa band anarko-punk yang cukup populer antara lain Marjinal, Bunga Hitam, Sosial-Sosial dan lain sebagainya.

Beberapa isu politik yang banyak diangkat oleh anarko-punk antara lain dukungannya terhadap gerakan anti perang, hak hidup satwa, feminisme, isu lingkungan, kebersamaan, anti kapitalisme, dan beberapa kasus-kasus yang juga banyak diangkat oleh para anarkis pada umummya.

PUNK REBEL





Pemberontak, rebel......what's came up in your head when you hear this word?Melawan orang tua? Drugs? Mabuk lalu menghajar orang? or mengganti dress-code mu mengikuti gaya band2 yang over-played di MTV?Well, no matter what you do, esensi pemberontakan tidak akan pernah berubah.A real rebellion stays under your skin. Bukan dari dandanan, machoism, tattoos, piercing or anorexic-look yang dibuat-buat. There's two kinds of rebel. Once you're a real rebel, kamu akan selalu jadi a rebel for most of your lifetime, tak akan bisa berubah coz that's who you are. It's in your blood. Kamu akan selalu berpikir utk melawan kecenderungan2 yang ada, kapan saja dimana saja.But when you're a wannabe-rebel [pemberontak tanpa misi dan prinsip yang jelas] kamu hanya akan memandang sebuah pemberontakan dari sisi luarnya aja [baca: fashion] Dan a wannabe-rebel tidak akan pernah membuat sejarah atau melahirkan pemikiran baru yang lebih baik utk generasinya. Kita orang timur emang seringkali bingung mengadaptasi culture barat yang sedemikian liberalnya, dimana disini masyarakat kita diikat oleh tatanan atau norma yang kadang gak penting dan berlebihan. Masyarakat kita mencintai keseragaman dan kurang menghargai sosok2 idealis or individualis. Menjadi seorang rebel memang susah untuk hidup di Indonesia, for real, tapi disanalah letak art of the rebellion-nya. Sesuatu yang memerlukan pengorbanan karena masyarakat kita masih cenderung melihat sisi negatif dari seorang rebel [di cap sok kebarat-baratan dll]. Padahal menjadi rebel bukanlah hal yang 100% salah. Tergantung apa yang kamu lawan. Misalnya, kamu benci melihat sinetron2 Indonesia yang mewah, dangkal dan mudah ditebak, lalu kamu bikin sebuah film dokumenter ttg bagaimana sinetron2 tsb membodohi masyarakat kita yang mayoritas masih hidup dibawah garis kemiskinan. Itu sebuah pemberontakan yang pintar. Sebuah counter thd. komersialitas dan penyeragaman yang berlebihan. A real rebel selalu berada diluar kecenderungan masyarakat, dan itu bukanlah pilihan yang salah, selama kamu bisa bertahan dan mempertanggung jawabkan misi dari pemberontakkan mu. Harus diingat, kecenderungan di masyarakat atau di scene tidak selalu benar dan baik buat kita. Contohnya ketika trend emo menyerang, remaja kota2 besar beramai-ramai menutupi rambutnya dgn poni dan bikin band emo dadakan, alasannya biar keliatan 'cool' dan diterima di pergaulan kota besar yang makin konsumtif. Hanya sebagian kecil dari remaja2 kita yang serius menyimak dan mengerti lirik band2 emo. Ironis. Padahal diasalnya, band2 tsb terbentuk karena mereka sering tersisih dalam pergaulan, dan musik yang mereka tulis adalah penegas kalau mereka adalah orang2 yang berada diluar kecenderungan/pergaulan. Disini, oleh sebagian besar remaja malah dipakai senjata utk kelihatan 'up to date' dan 'gaul'[damn, i hate that word!]. Same thing happens to punkrock and ska and maybe rockabilly in the future.. Misi pemberontakannya ditinggalkan, fashion-nya di obral habis2an. Dan menurut saya itu samasekali bukan pemberontakan. Kalau saya umpamakan pemberontakan adalah struktur sebuah lagu/band, jadinya begini: pakaian yang dikenakan oleh personel band, jenis suara gitar, drum dan suara teriakan/nyanyian vokal adalah media penyampai pemberontakan, sedangkan isi dari pemberontakan itu sendiri ada pada lirik. Karena lirik berasal dari pemikiran yang paling dalam, ada pesan yang ingin disampaikan. Banyak orang yang bisa bermain skillful, tempo drum hebat, tehnik vokal diatas angin dan bergaya spt rockstar kebanyakan groupies yang mempunyai masalah kejiwaan [yea right...] tapi jarang bgt ada band Indonesia, apalagi yang terkenal, punya lirik berontak yang skaligus pintar. Ujung2nya paling keras bisanya menghujat pemerintah tanpa ngasi solusi yang jelas, yang buruh bangunan pun bisa melakukan itu sambil menghisap kretek terakhirnya. Jadi ya, percuma saja kalau ada band yang merasa sudah pemberontak hanya karena memakai kaos gambar tengkorak, tattoo or mohawk, distorsi maksimum dgn beat drum yang berat, tapi liriknya masih standar khas Indonesia [lirik cinta yang dangkal dan di klip harus ada model cantik dan ganteng lagi berantem] Seorang rebel akan menemui kesulitan men-support band2 spt itu. Lagipula, kenapa harus nyerah ama standar2 yang dibikin ama generasi sblm kita, apa kita tidak punya hak utk punya taste thd standar yang berbeda? Sekarang try to think, kecenderungan apa aja yang ada di masyarakat kita yang kamu rasa mengganggu tidurmu. Ignorance is the real enemy. Kamu benci melihat budaya kekerasan yang semakin populer di masyarakat, lawan itu semua dan jangan ikut menjadi seperti mereka. Kamu kesal stiap kali melihat masyarakat dengan santainya membuang sampah plastik sembarangan, jadilah seorang pro-environment dan pengaruhi orang2 disekitarmu. Kamu gak tega melihat hewan2 dibunuh utk dimakan, jadilah seorang vegetarian dan daftarkan dirimu di peta2.com. Kamu bosan melihat budaya modern nan konsumtif anak muda yang manja dan kadang berlebihan, jadilah seorang berandal pasar barang bekas dan kenakan pakaian bekasmu dengan bangga dan stylish. Kamu merasa menyesal membeli majalah yang dipenuhi wajah2 infotainment ga penting, bikin dan cetaklah wajahmu sendiri. Bosan ama design kaos2 distro yang makin seragam dan cheesy, bikin clothing-line mu sendiri. Akan lebih baik jika kamu melakukan itu semua tanpa menjadi seorang fasis yang kaku. Just do your own thing. See..banyak hal2 berontak yang bisa kamu lakukan di Indonesia tanpa harus merugikan orang lain dan malah bisa menguntungkan jika kamu bisa me-manage 'kenakalanmu' Jadilah seorang counter-culture with a big heart, yang bertanggung jawab, respect thd keluarga, lingkungan dan bumi pertiwi. Dont judge us, musicians, by the way we look or the way we dress, coz these days, anyone can look so punk, so psycho, so emo, so rockabilly, so metal dalam hitungan detik. Zap! Just like that! Jangan sampai terjebak menjadi seorang rebel bodoh yang hanya mengejar status sosial. You gotta know where you stand and why you stand there. Knowledge [pengetahuan] is king and that's all you need to be a real modern rebel. Cheers, cherry and dynamite!


Siapa sih Punk?

Punk itu bukan sekadar musik. Punk adalah gaya hidup atau life style yang bisa mengubah hidup dirinya sendiri bahkan juga lingkungan di sekitarnya.
Punk’s not dead!

Sering kali kita mendengar ungkapan bahwa punk bukan hanya fashion! Yeah, itu memang benar. Bahkan punk juga bukan sekadar musik. Punk adalah merupakan gaya hidup atau life style. Itu artinya akan ikut dalam keseharian kita. Jadi kapan kita bisa mengaku bahwa kita adalah punkers? Apakah jika kita ditemani nyanyian Johny Rotten (Sex Pistols) setiap akan tidur? dan setiap pagi kita dibangunkan oleh musiknya Green Day? Ataukah saat kita muncul di jalan dengan dandanan rambut mohawk, jaket penuh berbagai macam model pin, jins penuh tambalan dan sepatu boot usang yang setia menemani? Jika sudah demikian kita memang telah ber-style punk. Tapi kita harus menyadari bahwa punk bukan hanya semua itu. Punkers bukanlah orang yang tak memiliki tujuan hidup. Memang sulit bagi kita menjadi seorang punkers apabila kita sendiri tidak mengerti makna punkers yang sebenarnya.

Makna Punk
Difinisi menurut kamus bahasa Inggris, punk bisa berarti tidak penting, tidak berguna, bahkan busuk. Entah kenapa bisa nyambung banget sama sebutan vokalis Sex Pistols. Nama aslinya Johny Lyndon, tapi Steve Jones memanggilnya Rotten. Dan jadilah nama dia Johny Rotten.
Kita lupakan saja kamus bahasa itu. Sekarang kita lihat arti punk, menurut seorang guru punk, Joe Kidd. Menurutnya punk memiliki arti yang berubah-ubah sesuai dengan tingkat kedewasaannya. Saat dia berusia 13 tahun, punk baginya adalah sesuatu yang liar, dengan dandanan yang revolusioner, tidak perlu berangkat ke sekolah setiap pagi, dan selalu di temani musik setiap saat. Lalu dia terus berpikir dan akhirnya menemukan bahwa punk bukan hanya itu namun punk adalah sebuah semangat. Semangat untuk perubahan, ketidaktergantungan, proses kreatif dan peduli terhadap politik. Semakin lama pandangan punk makin luas. Tapi penekanannya selalu tetap di bagian yang sama. Punk adalah sebuah semangat untuk menghadapi hidup dengan kreativitas tinggi.
Biasanya mereka yang memulai hidup sebagai punkers adalah kelas menengah ke bawah. Dan punya tujuan yang sangat simpel. Tidak mau di ganggu, minum-minum, dan mendengarkan musik. Cuma tiga itu saja. Tentunya untuk terus hidup seperti itu enggak bisa terjadi begitu saja. Kasus yang hampir sama dengan proses munculnya skinheads. Mereka tumbuh jadi orang yang bekerja keras di siang hari. Tujuannya memang hanya mengumpulkan uang untuk having fun di malam hari. Tapi satu semangat mereka adalah untuk independent atau tidak tergantung kemana-mana. Jadi punkers selalu berusaha untuk bekerja apa pun. Inilah yang menunjukan semangat punk yaitu untuk hidup mandiri.

Do It Your Self
Ideologi D.I.Y. (do it yourself) utnuk orang awam mengesankan punkers berjiwa indi vidualis. Padahal tidaklah demikian yang dimaksud di sini adalah independent tadi. Ti-dak tergantung pada siapa pun. Selama hal itu masih bisa kita lakukan sendiri kenapa tidak kita lakukan? Yang menghapuskan individualis tadi adalah semangat equality yaitu semangat kebersamaan antara sesama punkers.
Lebih jelas lagi jika kita lihat kondisi sebuah band. Sebuah band punk yang menganut D.I.Y. akan berusaha untuk menangani album mereka sendiri. Mulai dari proses produksi, penggandaan sampai soal distribusi. Untuk menangani hal itu sangat berat jika dilakukan oleh satu dua orang saja. Di sinilah mereka sangat memerlukan kebersamaan. Semangat kebersamaan demi tujuan bersama.
Modal lain untuk melakukan semua itu semua adalah brain! Yeah, kita juga harus punya otak. Kalau otak kita kosong, kita bakal kena tipu terus. Bagaimana pula kita bisa menghadapi perubahan, dan mengerti tentang situasi politik? Oleh karena itulah bohong besar kalau punkers tidak memerlukan pendidikan. Walau memang tidak harus di sekolah formal.
Nah sekarang kita siap tidak untuk menjadi seorang punker sejati. Seseorang yang benar-benar bisa menghadapi tantangan hidup. Selalu siap menghadapi berbagai keadaan. Bukan berarti kita harus selalu tidur di pinggiran jalan. Tapi kita siap kalaupun harus hidup di pinggir jalan. Bukan cuma berani menggunakan celana jeans ketat, rambut mohawk, atau sepatu boots saja. Tapi kita juga harus malu kalau masih harus terus minta uang ke orang lain. Meskipun itu orang tua kita sendiri.
Bagaimana oi? Siap untuk bekerja di siang hari dan berpesta di malam hari? Ayo jangan bikin malu punk!
(dari berbagai sumber)